MalangPoliteknik Negeri Malang kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak lulusan yang siap kerja dan berdaya saing tinggi. Hal ini dibuktikan dengan diselenggarakannya Expo Competitive Fund (CF) dan Kampus Merdeka Fest yang mengangkat tema besar “Sinergi Perguruan Tinggi dan Industri melalui Teaching Factory” pada tanggal 28 Agustus 2024 di Graha Politeknik Negeri Malang. Terdapat beberapa agenda menarik yang diadakan antara lain, Expo CF, Matching Fund (MF), Teaching Factory (TEFA), Lauching TEFA Collabs, Talkshow CF dan TEFA, Sosisalisasi MBKM, Pelepasan MSIB Batch 7, dan TikTok Challenge.

Expo CF merupakan ajang pameran hasil proyek-proyek inovasi yang bertujuan untuk mendorong pengembangan inovasi di kalangan mahasiswa. Selain itu, pameran ini juga ditujukan kepada siswa/i sekolah menengah atas/sederajat yang berkunjung pada Expo CF dengan mengenalkan jurusan-jurusan yang ada di Polinema dan produk-produk TEFA yang inovatif.

TEFA Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang

Pameran Jurusan Akuntansi Polinema menampilkan TEFA Klinik Bisnis dan Akuntansi (KBA) Eksis yang terdapat jasa pengupas laporan keuangan, perpajakan, dan sejenisnya yang berkaitan dengan bidang akuntansi. Selain itu, KBA Eksis juga bekerja sama dengan Tax Center Polinema yang salah satu programnya adalah Relawan Pajak dan bekerja sama dengan Kantor Pelayanan Pajak. Untuk mendukung kegiatan Expo CF dari Jurusan Akuntansi Polinema memamerkan produk inovatif dan kreatif dari mahasiswa melalui program mahasiswa wirausaha dan Board Game Kewirausahaan yang dihasilkan dari kegiatan penelitian salah satu dosen akuntansi, serta Prestasi Mahasiswa Akuntansi Polinema.

Kampus Merdeka Fest 2024

sebuah festival yang diselenggarakan dalam rangka memberikan sosialisasi mengenai MBKM kepada mahasiswa Polinema dan memberikan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka, di mana mahasiswa diberikan kebebasan untuk mengembangkan diri melalui berbagai aktivitas di luar kelas, termasuk praktik kerja di industri. Kegiatan Talkshow Kampus Merdeka Fest ada 3 pemateri hebat yaitu Ibu Elvyra Handayani Soedarso, S.E., M.SA., Bapak Farid Angga Pribadi, S.Kom., M.Kom., dan Bapak Alis Martan Waskito, S.Kom., yang memberikan bekal kepada mahasiswa tentang persiapan program MBKM Kampus Merdeka.

Expo CF dan Kampus Merdeka Fest memberikan banyak manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Bagi mahasiswa, acara ini merupakan kesempatan untuk mempresentasikan hasil karya inovasi mereka kepada dunia luar, menjalin networking dengan industri, serta memperoleh pengalaman kerja yang berharga. Bagi perguruan tinggi, acara ini dapat meningkatkan reputasi dan daya saing lulusan. Sementara bagi industri, acara ini merupakan peluang untuk menemukan talenta muda yang berpotensi dan menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi. Dengan memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan industri melalui Teaching Factory, diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.

Rismawati Oktavia & Ivan Dendy – Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang

Rabu, 28 Agustus 2024 16.00 WIB

Link web: https://polinema.ac.id

#ExpoCompetitiveFund #KampusMerdeka #MBKM #akuntansipolinema #akuntansieksis #polinema

 

Malang – Sejalan dengan komitmen untuk mengembangkan kerjasama internasional, Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengirimkan delegasi untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat global. Bentuk dari kontribusi tersebut yaitu melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Internasional yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Forum Akuntansi Manajemen dan Ekonomi pada kegiatan International Academic Program 2024, yang berlangsung pada tanggal 21 Agustus di Hotel Al Meroz Bangkok, Thailand.

 

Salah satu topik yang menjadi sorotan dalam kegiatan ini adalah Islamic Finance. Melihat potensi besar sektor ini, terutama di kawasan Asia Tenggara, Jurusan Akuntansi Polinema mendelegasikan Nur Indah Riwajanti, Ph.D. sebagai narasumber. Beliau berbagi pengetahuan mendalam mengenai prinsip-prinsip dan praktik Islamic Finance yang relevan dengan kondisi terkini.

 

Muslim Business Matching (MBM), sebuah komunitas pengusaha muslim di Thailand, menjadi sasaran utama dari kegiatan pengabdian ini. Dengan latar belakang bisnis yang beragam, mulai dari mulai dari trading, alat kesehatan, rumah sakit, dan sebagainya. Para anggota MBM sangat antusias menyambut kehadiran para akademisi dari Indonesia.

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Internasional ini merupakan langkah nyata Polinema dalam mewujudkan visi menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berdaya saing di tingkat internasional. Harapannya dengan kegiatan Pengabdian ini dapat dilakukan sharing knowledge dan membuka peluang kerjasama baru lainnya.

 

Rismawati Oktavia & Ivan Dendy – Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang

Senin, 26 Agustus 2024 21.45 WIB

Link web: https://polinema.ac.id

#PolinemaGoesToBangkok #IslamicFinanceSharing #PengabdianMasyarakat #akuntansipolinema #akuntansieksis #polinema

Malang – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas jaringan kerjasama internasional, Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang (Polinema) kembali menunjukkan komitmennya melalui program Teaching Mobility. Pada tanggal 21 Agustus 2024, tiga dosen Jurusan Akuntansi Polinema telah berhasil melaksanakan kegiatan mengajar di Krirk University, Bangkok, Thailand.

 

Kegiatan Teaching Mobility ini merupakan salah satu bentuk internasionalisasi kampus yang bertujuan untuk memperkaya pengalaman mengajar dosen, memperluas wawasan keilmuan, serta menjalin kerjasama akademik dengan perguruan tinggi di luar negeri. Ketiga dosen yang berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah:

  1. Drs. Ludfi Djajanto, M.BA. yang menyampaikan materi tentang “Implementation of Business Intelligence to Support Marketing Strategies”.
  2. Nur Indah Riwajanti, S.E., M.Comm., Ph.D. yang berbagi pengetahuan mengenai “Islamic Micro Finance Institution in Indonesia”.
  3. Nurafni Eltivia, SE., MSA., Ak., CA., CSRS., CSRA yang membahas topik “Data Analytics in Accounting and Business”.

 

Dengan mengangkat tema-tema yang relevan dan sesuai dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, para dosen Polinema diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi peningkatan kualitas pendidikan di Krirk University. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan keunggulan Jurusan Akuntansi Polinema di kancah internasional.

 

Penguatan Kerja Sama Antar Kampus

Kegiatan Teaching Mobility ini tidak hanya bermanfaat bagi dosen yang terlibat, namun juga memberikan dampak positif bagi kedua institusi pendidikan. Melalui kegiatan ini, Polinema dan Krirk University semakin mempererat hubungan kerjasama, membuka peluang untuk pengembangan program studi bersama, pertukaran mahasiswa, serta penelitian kolaboratif.

 

Peningkatan Profesionalitas Dosen

Bagi dosen Jurusan Akuntansi Polinema, pengalaman mengajar di Krirk University merupakan kesempatan berharga untuk mengembangkan kompetensi pembelajaran dan memperluas jaringan profesional. Dengan berinteraksi dengan dosen dan mahasiswa dari budaya yang berbeda, para dosen dapat memperoleh perspektif baru dalam proses pembelajaran dan pengajaran.

 

Rismawati Oktavia & Ivan Dendy – Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang

Senin, 26 Agustus 2024 20.34 WIB

Link web: https://polinema.ac.id

#KrirkUniversity #TeachingMobility #KerjasamaInternasional #Polinema #Akuntansi #akuntansipolinema #akuntansieksis #polinemajos

Tim PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang mengadakan Pelatihan Bisnis Menggunakan Board Game Do It Start A Business Untuk Meningkatkan Kemampuan Usaha Remaja Masjid Jami’ Al-Isti’dad Kelurahan Merjosari Kec. Lowokwaru Malang. Pelatihan ini diadakan pada hari Minggu, 09 Juni 2024

 

Tim yang diketuai oleh Prof. Dr. Dra. Anik Kusmintarti, MM dan beranggotakan Nur Indah Riwajanti, SE, M.Comm., Ph.D.; Drs. Sutrisno, M.Si; Bakhrudin, SE., ME; Novi Nugrahani, SE., M.Ak, CA; Dr. Drs. Ludfi Djajanto, MBA. Juga beberapa mahasiswa D-III Akuntansi, D-IV Akuntansi Manajemen, dan D-IV Keuangan, Saila Izza Syarifah, Hilda Tri Rachmawati, Rismawati Oktavia Putri Zyasmin, Syukriyatul Aini, Choirun Nisa Azizatul turut terlibat dalam pelatihan Board game DO IT Start A Business untuk meningkatkan pemahaman bisnis melalui simulasi bisnis menggunakan media Boardgame, sekaligus mengimplementasikan strategi dlam mengelola bisnis bagi Remaja Masjid Jami’ Al-Isti’dad Kelurahan Merjosari Kec. Lowokwaru Malang.

Pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat diawali dengan pembukaan oleh ketua tim, Prof. Dr. Dra, Anik Kusmintarti, MM. Dalam pembukaan diperkenalkan tim pengabdian pada masyarakat, selanjutnya menjelaskan tentang Board Game Do It Start a Business dan menyampaikan tujuan dilaksanakan pelatihan.

Board Game Do It Start A Business merupakan media pembelajaran bisnis melalui simulasi. Board game ini dimainkan secara berkelompok, dan dapat mengarahkan pemain bermain secara kompetitif, kooperatif, dan kolaboratif. Selesai bermain board game, pemain diharapkan mampu memahami bagaimana mengelola bisnis; dapat memahami karakter wirausaha yang melekat pada diri mereka, dan dapat mengetahui bakat kewirausahaan mereka.

Kegiatan selanjutnya adalah simulasi Board Game Do It Start A Business. Peserta pelatihan sejumlah 18 orang, dibagi menjadi 3 kelompok. Masing-masing kelompok dipandu oleh game master. Permainan dijalankan selama 4 ronde.

Setelah selesai simulasi board game, dilanjutkan dengan Focus Group Discussion tentang manfaat apa yang dirasakan oleh peserta setelah bermain board game. Hasil  diskusi peserta menyampaikan:

  1. Sangat senang bermain board game Do It Start a Business, karena dapat berlatih strategi bisnis selama bermain.
  2. Karakter yang melekat pada individu mempengaruhi pola pengelolaan bisnis.
  3. Perbedaan tim laki-laki dan perempuan dalam berbisnis, tim perempuan cenderung lama dalam hal mengambil keputusan.
  4. Dalam berbisnis perempuan lebih hati-hati dalam mengelola bisnis, mereka cenderung takut hutang. Hal ini menyebabkan perkembangan bisnis relatif lambat.

Peserta berharap lebih lanjut ada pengembangan board game Do It Start a Business berbasis digital agar dapat menjangkau pengguna lebih luas.

Malang– Politeknik Negeri Malang (Polinema), khususnya Jurusan Akuntansi, kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Kali ini, Jurusan Akuntansi didapuk sebagai co-host dalam penyelenggaraan International Academic Program 2024. Kegiatan bergengsi ini menjadi bukti nyata komitmen Polinema dalam mendorong internasionalisasi pendidikan tinggi.

International Academic Program: Jembatan Menuju Dunia Internasional

Kegiatan International Academic Program 2024 yang merupakan kegiatan kolaborasi antara Ikatan Akuntan Indonesia Komisariat Malang dan Forum Akuntansi Manajemen Wilayah Jawa Timur. Pada tanggal 20-23 Agustus 2024 beberapa dosen Jurusan Akuntansi mengikuti kegiatan International Academic Program 2024. Kegiatan yang diikuti 13 kampus di Jawa Timur yang terdiri atas :

  1. STIE Mahardhika
  2. Politeknik Negeri Malang
  3. Universitas Merdeka Malang
  4. Universitas Negeri Malang
  5. Univeristas Gajayana Malang
  6. STIE Nganjuk
  7. Universitas PGRI Madiun
  8. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
  9. Universitas Islam Malang
  10. Institut Teknologi dan Sains Mandala
  11. STIE Cendekia
  12. Universitas Wisnuwardhana Malang
  13. Universitas Widyagama Malang

Kegiatan ini berisi mulai dari penandatanganan MoU dengan Krirk University, Bangkok Thailand. Kegiatan Teaching Mobility dilakukan di kampus Krirk University dan Pengabdian Masyarakat Internasional untuk Muslim Business Matching Bangkok di Hotel Al Meroz, Bangkok.

Dampak Positif bagi Polinema

Keikutsertaan Jurusan Akuntansi dalam International Academic Program 2024 memberikan dampak positif bagi Polinema khususnya di Jurusan Akuntansi , antara lain:

  • Meningkatkan reputasi internasional: Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang semakin dikenal di kancah internasional sebagai institusi pendidikan yang berkualitas.
  • Memperkuat kerjasama internasional: Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang dapat menjalin kerjasama dengan berbagai universitas di dunia.

Ketua Jurusan Akuntansi Polinema [Dr. Nurafni Eltivia, SE., MSA., AK., CA] menyampaikan rasa syukur dan bangga atas terselenggaranya International Academic Program 2024. “Kami berharap program ini dapat memberikan pengalaman yang berharga bagi semua peserta serta kolaborasi yang sudah dibuat ,” ujarnya.

 

Rismawati Oktavia & Ivan Dendy – Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang

Senin, 26 Agustus 2024 11.08 WIB

Link web: https://polinema.ac.id

#Polinema #InternationalAcademicProgram #Akuntansi #KolaborasiInternasional #akuntansipolinema

 

Malang– Politeknik Negeri Malang (Polinema) Khususnya pada Jurusan Akuntansi  kembali mencatatkan sejarah baru dalam upaya internasionalisasi pendidikan tinggi. Komitmen Politeknik Negeri Malang dan Jurusan Akuntansi yang ditunjukkan dengan ditandatanganinya MoU agar bisa menguatkan internasionalisasi.

Kegiatan MoU antara Polinema dan Krirk University dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2024 di Krirk University. MoU Signing Ceremony tersebut di hadiri oleh Wakil Direktur I bidang Akademik, Dr. Dra. Kurnia Ekasari, MM, Ak., CA., CSRS., CSRA., CMA dengan didampingi Ketua Jurusan Akuntansi, Dr. Nurafni Eltivia, SE., MSA Ak., CA., CSRS., CSRA.

Dengan ditandatanganinya MoU ini, akan membuka peluang baru untuk melakukan kegiatan kerjasama lainnya baik di bidang pendidikan dan pengajaran, maupun penelitian dan pengabdian antara Jurusan Akuntansi Polinema dengan Krirk University, Bangkok, Thailand.

Potensi Besar untuk Jurusan Akuntansi

Bagi Jurusan Akuntansi Polinema, kerjasama dengan Krirk University memiliki potensi yang sangat besar. Krirk University dikenal sebagai salah satu universitas terkemuka di Thailand yang memiliki program studi akuntansi yang sangat kuat.

Ketua Jurusan Akuntansi Polinema [Dr. Nurafni Eltivia, SE., MSA., AK., CA] menyampaikan harapannya agar kerjasama ini dapat memberikan dampak positif bagi kedua institusi. “Kerjasama dengan Krirk University merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jurusan Akuntansi Polinema. Kami berharap kerjasama ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya,” ujarnya.

 

Rismawati Oktavia & Ivan Dendy – Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang

Senin, 26 Agustus 2024 11.47

Link web: https://polinema.ac.id

 

#Polinema #KrirkUniversity #MoU #KerjasamaInternasional #Akuntansi #akuntansipolinema

 

  

Diskusi di ruang outdoor menjadi pilihan menarik untuk mendampingi Muda Mudi Ngadas mengasah talenta dan spirit Bersama (foto by Aryasuta)

 

Promosi wisata merupakan bagian dari proses pemasaran, dalam upaya untuk mengenalkan, menawarkan produk, dan mewujudkan terjadinya transaksi. Lebih jauh lagi yakni meningkatkan jumlah konsumen dan pelanggan serta menjaga dan meningkatkan mutu atau kualitas produk, agar produk tersebut tetap terjaga di hati pelanggan.

Ngadas, desa yang berada  di ujung timur Kabupaten Malang tepatnya di Kecamatan Poncokusumo merupakan satu – satunya desa di Kabupaten Malang yang ditinggali oleh Suku Tengger dengan keunikan budaya dan adat istiadatnya. Desa ini berdekatan dengan pintu masuk Bromo sisi Malang yakni Jemplang, sehingga sangat strategis untuk mengembangkan desanya sebagai desa wisata.

Dengan demikian mem-promosikan desa wisata ini dengan baik menjadi sesuatu yang selayaknya dilakukan salah satunya melalui promosi dan pemasaran digital. “Pelatihan Digital Marketing dan Branding sebagai upaya mendampingi muda mudi Desa Ngadas untuk mempromosikan Desanya melalui platform Instagram dan  TikTok sehingga menjadi desa wisata adat yang berdaya dan diminati wisatawan. Selain desa wisata adat Ngadas yang berkembang sebagai desa wisata, yang bisa memperoleh dampak ikutan pula adalah produk ekonomi kreatifnya yang dapat dieksplorasi menjadi produk bernilai jual bagi wisatawan,” ungkap Aang Afandi, Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Malang yang sedang melakukan pendampingan dalam beberapa bulan ini.

Diskusi Instens dengan Pendamping, mencoba menemukan hal hal baru yang merupakan potensi desa, dan bida di-branding. Latar belakang adalah contoh foto yang dicetak ukuran besar yang dapat digunakan di space tertentu sebagai ekspresi menampilkan potensi dan keunikan desa. (by Aryasuta)

 

Arisudhana menambahkan, “untuk memperluas jangkauan promosi,  maka digital marketing menjadi salah satu pilihan alternatif yang dapat dilakukan sehingga jangkauannya akan lebih luas, cepat dan tentunya dengan biaya yang sangat terjangkau.”

Selain itu, mengembangkan pada sisi isi (content) yang ditawarkan tentunya tidak terlepas dengan storytelling yang dibangun. Pramita, narasumber dari pelatihan ini mengungkapkan bahwa “menggali berbagai informasi, mempelajarinya lebih mendalam dan membangun alur cerita yang kuat tentang Ngadas berkenaan dengan adat, budaya, kebiasaan, destinasi dan produk lokalnya menjadi kekuatan yang luar biasa pada sebuah story telling yang disampaikan kepada calon pelanggan dan wisatawan,” tuturnya. “story telling ini dapat diwujudkan dalam bentuk tulisan pada selfie corner di Ngadas, caption pada Instagram dan akun TikTok yang dibuat, atau bahkan menjadi konten dari materi TikTok. Pemandu wisata yang berada di Ngadas-pun sangat memerlukan story telling yang memberi pesan dan kesan yang kuat, sehingga menggugah rasa dan menciptakan kesan baik yang sangat kuat. Sehingga pembelian berulang terjadi. Maksudnya para wisatawan ini berkenan dengan kesadaran pribadinya untuk kembali berwisata ke Ngadas.”

Narasumber Aryasuta menyajikan Teknik fotografi dan videografi, salah satunya Teknik foto kekinian yang lazim digunakan generasi Gen Z. Insert materi diskusi. (Foto by Afandi)

 

Sementara itu Aryasuta, spesialis fotografi dan videografi berupaya mendiskusikan bagaimana memproduksi photo dengan baik. Aryasuta mencoba memberikan contoh riil dari hasil dokumentasi photo yang dilakukannya selama 3 bulan di Wonokitri Pasuruan yang juga merupakan desa di Pasuruan yang Sebagian besar warganya juga Suku Tengger, artinya memiliki kemiripan bahkan kesamaan budaya dan adat istiadat warga Ngadas. Obyek – obyek foto cara berpakaian, aktivitas upacara ada, membuat jenang, saat berladang menjadi contoh riil yang menarik untuk dicermati Bersama. Aryasuta juga    memaparkan tren foto masa kini, seperti konsep sederhana tentang Analog Echos, peng-optimalan Flash, dan Slow Shutter. Konsep – konsep ini dapat dimanfaatkan para pemandu lokal di Ngadas pada saat menemani wisatawan yang bermalam di Ngadas Bromo.

Salah satu materi yang disajikan Aryasuta pada Saat Pelatihan (Sumber: Aryasuta)

 

Dharmawan Iqbal Akbar serta anggota tim PKM lainnya mendampingi peserta pelatihan untuk memproduksi video dan foto berkenaan dengan destinasi wisata dan produk ekonomi kreatif yang dimiliki Ngadas. Terdapat video – video produksi mereka kolaborasi dengan Tim PKM ternyata memperoleh respon yang baik dari follower ataupun views yang tinggi, sebagai contoh video Wodas Echo Sari Srikoyo mampu mencapai views 21,4k, Wodas Echo Terong Belanda 49,9k dan Dialog Tengger sebesar 25,1k. Views tersebut tentunya bukan angka yang rendah dapat dicapai dalam durasi 1 minggu, bahkan akun ini mampu mencapai followers diatas 1000, meruapakan pencapaian yang menarik untuk di apresiasi. Bila ingin mengunjungi akun Tiktok ini dapat klik @ngadas.bromo dan akun Instagram pada @ngadas.bromo, tentunya menjadi referensi apik untuk berkunjung di waktu waktu mendatang.

Salah satu pendamping dari Tim PKM Polinema mencontohkan ekspresi wisatawan yang sedang mencoba Caping untuk Foto. (foto by Aryasuta).

 

Upaya pendampingan ini tentunya perlu kelanjutan aktivitas – aktivitas berikutnya, seperti penguatan produk ekonomi kreatif yang unik, berkualitas, memenuhi standar pasar dan wisatawan, dan destinasi dari desa wisata yang paling memungkinkan untuk berkembang dan siap disajikan kepada wisata. Harapannya, Ngadas menjadi desa wisata adat yang berdaya dan diminati pengunjung. Semoga.

(Tim PKM Polinema Tahun 2024, Ketua Aang Afandi)

 

 

 

Tim PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang mengadakan pelatihan penyusunan laporan keuangan menggunakan ABSS kepada guru akuntansi di SMK NMC. Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 10-11 Agustus 2024 bertempat di Gedung AD, Jurusan Akuntansi, Polinema. Setiap guru diberikan handout berupa kasus Perusahaan manufaktur sederhana dan buku panduan pengoperasian ABSS.

Tim yang diketuai oleh Zainal Abdul Haris, S.E., M.Si dan beranggotakan Vuvut Selviana, S.Pd., M.Pd; Dr. Kartika Dewi Sri Susilowati S.E., M.BA; Putri Ayu Berlianingtyas, SST., M.Sc; Ima Kristanti, SST., M.Sc; serta Dr. Kristina Widjajanti S.Si., M.Pd, sepakat bahwa pelatihan penyusunan laporan keuangan menggunakan ABSS merupakan upaya yang tepat dalam peningkatan kemampuan guru-guru vokasi dalam pemanfaatan teknologi pada akuntansi. Metode belajar yang dipilih dalam pelatihan kali ini adalah studi kasus yang disusun oleh Tim PKM. Seperti diketahu bahwa pembelajaran berbasis studi kasus merupakan pendekatan yang efektif untuk menggabungkan teori dengan praktik, sekaligus mengembangkan berbagai keterampilan penting yang diperlukan dalam dunia nyata. Sehingga besar harapan dari Tim PKM, pelatihan dapat langsung dimanfaatkan oleh bapak ibu guru dalam melakukan pembelajaran ke siswanya.

Pelatihan dilakukan selama 2 hari, tepatnya pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024 dan Minggu, 11 Agustus 2024. Pada hari pertama, pelatihan dimulai dengan instalasi aplikasi ABSS pada komputer yang digunakan dan ilanjutkan dengan pengenalan fitur-fitur yang ada pada ABSS, dan pembuatan akun-akun akuntansi yang dipandu langsung oleh Ketua Tim PKM, Bapak Zainal Abdul Haris, S.E., M.Si. Impor daftar akun dipandu oleh Ibu Ima Kristanti dan pembuatan card file untuk data customer, employee dan supplier dipandu oleh Ibu Putri Ayu. B serta data inventory dilanjutkan oleh Bapak Zainal Abdul Haris. Pada hari kedua pelaksanaan pelatihan, peserta pelatihan melanjutkan pembuatan data inventory untuk manufaktur, menginput saldo awal pada akun real, saldo awal pembantu piutang dan utang. Proses pembuatan relatif cepat dilakukan oleh peserta pelatihan. Kemudian dilanjutkan dengan mencoba memasukkan beberapa transaksi keuangan dan Laporan keuangan yang dapat dibuat secara otomatis menggunakan ABSS. Selama proses pelatihan para peserta terlihat sangat antusias, seperti yang dikatakan oleh salah satu peserta, Ibu Nabila yang merupakan pengajar komputer akuntansi, “Sangat bermanfaat sekali pelatihan seperti ini untuk kami, karena nantinya bisa langsung kita ajarakan ke siswa-siswi apa yang kami dapat selama pelatihan, semoga kedepannya ada lanjutkan pelatihan semacam ini”.

Antusiasme para peserta menjadi salah satu respon positif untuk memulai inovasi ini sebagai salah satu upaya pemberdayaan guru SMK ataupun kelompok masyarakat yang lain. Melalui Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini, menjadi contoh nyata tentang bagaimana pendidikan dan kreativitas dapat menjadi pendorong perubahan positif dalam masyarakat. Melalui pendekatan edukasi dan partisipatif, mereka berharap inisiatif ini dapat berdampak jangka panjang dalam meningkatkan kompetensi dari guru-guru vokasi pada khususnya, dan kelompok masyarakat pada umumnya.

Tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang mengadakan pelatihan budidaya maggot untuk pengolahan sampah kepada warga desa Pulotondo, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung. Pelatihan ini diadakan di kantor desa Pulotondo pada hari Rabu, 3 Juli 2024.

Desa Pulotondo merupakan desa di kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, yang memiliki kesulitan dalam pengelolaan sampahnya. Sampah yang menumpuk sehari-harinya dibakar ataupun dibuang ke sungai sehingga menimbulkan polusi. Selain itu tumpukan sampah yang ada menimbulkan berbagai penyakit serta mengakibatkan kerusakan infrastruktur di desa tersebut.

Tim pengabdian masyarakat dari jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang melaksanakan kegiatan pelatihan pengolahan sampah untuk memberikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh desa Pulotondo. Tim pengabdian diketuai oleh Padma Adriana Sari, dengan melibatkan 5 dosen anggota di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang yaitu Sumiadji, Dyah Metha Nurfitriasih, Diana Nurindrasari, Anna Isrowiyah, dan Suryan Widati. Selain itu, beberapa mahasiswa jurusan Akuntansi juga terlibat aktif dalam kegiatan pengabdian ini.

Kegiatan pengabdian dilakukan dengan memberikan penjelasan mengenai kondisi sampah yang ada di desa Pulotondo, bahaya yang ditimbilkan dari pengolahan sampah yang tidak benar, serta pengolahan sampah melalui budidaya maggot. Selain itu dijelaskan juga mengenai manfaat maggot yaitu sebagai pakan ternak yang memiliki nilai jual tinggi sehingga dapat meingkatkan pendapatan masyarakat desa Pulotondo.

Peserta Menyimak Pemaparan Narasumber Mengenai Pengolahan Sampah

Narasumber pelatihan yaitu Insan Amuda, Pengendali Dampak Lingkungan Hidup Ahli Pertama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang, menyampaikan bahwa hasil dari maggot yang sudah dipanen dapat berupa maggot basah maupun maggot kering. Kedua produk tersebut digunakan sebagai pakan ikan maupun ternak yang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, sehingga ikan maupun ternak dapat memiliki produktivitas yang lebih baik.

Maggot Kering dan Maggot Basah yang Digunakan sebagai Pakan Ternak

Setelah dilakukan penjelasan materi, diadakan sesi diskusi dengan peserta mengenai tahapan penerapan pengolahan sampah dengan budidaya maggot. Peserta bertanya mengenai langkah awal untuk membiasakan masyarakat bersedia dengan sukarela untuk memilah sampahnya sehingga dapat melakukan pengolahan sampah dengan budidaya maggot secara berkesinambungan. Salah satu peserta, Muhammad Rifai menyampaikan bahwa adanya budidaya maggot dapat menjadi solusi dari adanya masalah penumpukan sampah yang dihadapi oleh desa Pulotondo selama ini.

Foto Bersama Tim Pengabdian dan Peserta Warga Desa Pulotondo

Sebagai penutup pada kegiatan pengabdian, Padma Adriana Sari, sebagai perwakilan tim pengabdian menyampaikan, “Kami dari tim pengabdian Polinema berharap bahwa kegiatan pelatihan ini dapat memberikan hasil yang positif bagi warga desa Pulotondo. Maggot dapat merubah sampah organik menjadi bermanfaat, dan menjadi solusi untuk pengelolaan sampah organik. Hasil dari maggot BSF dapat dimanfaatkan sebagai produk pakan yang dijual oleh masyarakat desa sehingga akan menambah pendapatan desa. Oleh karena itu, diharapkan dengan pengelolaan sampah melalui budidaya maggot BSF dapat menghasilkan keuntungan lingkungan dan ekonomi bagi Masyarakat Desa Pulotondo “. Berdasarkan hasil pelatihan ini, Desa Pulotondo berupaya untuk memilah dan mengolah sampahnya dengan lebih baik sehingga dapat menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya.

Ngunut, Tulungagung. Sertifikasi halal MUI telah menjadi elemen penting dalam memastikan kehalalan produk yang beredar di Indonesia. Sertifikasi ini tidak hanya menjamin bahwa produk memenuhi standar kehalalan, tetapi juga meningkatkan daya tarik dan potensi produk di pasar. Namun, tidak semua produk, khususnya yang dikelola oleh BUMDes, telah mendapatkan sertifikasi halal MUI. Menyadari pentingnya hal ini, tim PKM Polinema yang diketuai oleh Ibu Diana Nurindrasari menggelar kegiatan pendampingan dan edukasi untuk membantu BUMDes di Desa Pulotondo memahami dan mengajukan sertifikasi halal MUI.

Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Juli 2024, di aula balai desa Pulotondo, yang dihadiri oleh sebelas warga setempat. Mayoritas peserta adalah pemilik usaha catering dan produsen makanan. Kegiatan dibuka oleh Kepala Desa Pulotondo, yang memberikan sambutan hangat dan menekankan betapa pentingnya sertifikasi halal bagi produk makanan. “Sertifikasi halal bukan hanya untuk memenuhi kewajiban agama, tetapi juga untuk memberikan rasa aman bagi konsumen. Dengan sertifikasi ini, masyarakat tidak perlu khawatir tentang kehalalan makanan yang mereka konsumsi,” ujarnya, menegaskan relevansi topik pelatihan tersebut.

Peserta mendengarkan penyampaian materi dari narasumber secara online.

Sebagai narasumber, Ibu Dini Elmiyati Hasanah, seorang ahli pendampingan proses sertifikasi halal MUI, memberikan materi dengan sangat jelas. Beliau menjelaskan bahwa sertifikasi halal bertujuan untuk memastikan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan produk bagi konsumen. “Proses sertifikasi halal tidak sesulit yang dibayangkan banyak orang. Saat ini, masyarakat sudah bisa melakukan pengajuan sertifikasi halal secara mandiri melalui aplikasi Sistem Informasi Halal (SIHALAL). Ini memungkinkan pelaku usaha untuk mengurus sertifikasi dengan lebih mudah dan efisien,” jelas Ibu Dini dalam sesi materinya.

Gagasan untuk mengadakan pelatihan ini berawal dari diskusi mendalam dengan Kepala Desa Pulotondo. Desa Pulotondo memiliki lokasi strategis dan juga memiliki BUMDes yang berperan penting dalam perekonomian desa, terutama melalui bisnis penjualan gas LPG. Namun, BUMDes menghadapi berbagai kendala dalam hal pemberdayaan dan pengembangan produk, termasuk dalam memperoleh sertifikasi halal. Menyadari kebutuhan ini, tim PKM Polinema menyusun program pelatihan untuk membantu meningkatkan kualitas produk BUMDes melalui sertifikasi halal MUI, yang diharapkan dapat memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan.

Ibu Sri Anik, salah satu peserta pelatihan yang juga merupakan pemilik usaha catering, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kegiatan ini. “Sebelumnya, saya berpikir bahwa mengajukan sertifikasi halal itu rumit dan memerlukan banyak proses. Namun, setelah pelatihan ini, saya menyadari bahwa prosesnya sebenarnya tidak terlalu sulit dan bisa dilakukan secara mandiri. Saya juga baru tahu bahwa setiap varian produk memerlukan pengajuan yang terpisah. Semoga dengan pengetahuan ini, usaha kami bisa berkembang lebih baik,” ujarnya, menekankan manfaat praktis dari pelatihan tersebut.

Kepala BUMDes Desa Pulotondo juga memberikan pendapat positif mengenai kegiatan ini. “Pelatihan ini sangat bermanfaat dan memberikan dampak positif bagi kami. Dengan adanya edukasi dan pendampingan tentang sertifikasi halal, kami berharap lebih banyak pelaku usaha mikro dan kecil, terutama yang berada di bawah naungan BUMDes, dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kualitas produk mereka. Ini adalah langkah awal yang baik untuk mendorong kemandirian desa dan memperkuat ekonomi lokal,” katanya, menggarisbawahi dampak positif yang diharapkan dari kegiatan tersebut.

Tim PKM berfoto bersama peserta setelah kegiatan edukasi selesai.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi awal dari upaya yang lebih besar untuk memperluas pengetahuan dan kemampuan pelaku usaha di Desa Pulotondo dalam menghadapi tantangan pasar dan memenuhi standar kualitas yang diperlukan. Dengan dukungan dan pelatihan yang diberikan, diharapkan BUMDes dan para pelaku usaha di desa tersebut dapat memanfaatkan sertifikasi halal MUI untuk mengembangkan usaha mereka dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi desa secara keseluruhan.