Malang, Jawa Timur. Kemasan produk sering kali dianggap sebagai elemen yang sepele dalam proses bisnis. Namun, kenyataannya, kemasan memainkan peran krusial dalam melindungi produk, mempertahankan kualitas, dan menarik perhatian konsumen. Menyadari pentingnya aspek ini, Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) dari Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang (Polinema) baru-baru ini melaksanakan sebuah inisiatif edukasi untuk memberdayakan pelaku usaha UMKM, khususnya di bidang industri pangan rumahan, di Desa Tulusbesar Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang.

Kemasan produk yang efektif tidak hanya berfungsi sebagai pelindung barang dari kerusakan selama proses distribusi tetapi juga sebagai alat promosi yang dapat meningkatkan daya tarik dan nilai jual produk. Bagi UMKM, terutama yang bergerak di sektor pangan seperti keripik, madu, bakso, kue basah, donat, jamu, dan mie, kemasan yang baik bisa menjadi pembeda yang signifikan dalam pasar yang kompetitif. Kesadaran akan pentingnya kemasan inilah yang mendorong tim PPM Polinema untuk melakukan program edukasi ini.

Peserta antusias saat sesi penyampaian materi dan diskusi dengan narasumber.

Kegiatan edukasi yang berlangsung pada Kamis, 11 Juli 2024, di kantor Desa Tulusbesar ini dihadiri oleh sepuluh pelaku usaha lokal yang menyadari pentingnya mengoptimalkan kemasan produk mereka. Acara ini dibuka oleh Kepala Desa Tulusbesar, Bapak Sirat Yudin, yang menyampaikan sambutan hangat dan penuh harapan. “Kami memiliki produk makanan yang tidak kalah dengan produk lain di pasar dari segi cita rasa. Namun, kemasan yang kurang menarik seringkali menghalangi produk kami untuk bersaing. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap para pelaku usaha di desa kami bisa memanfaatkan pengetahuan baru untuk mengembangkan kemasan yang lebih menarik dan fungsional, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan penjualan produk kami,” ungkap Bapak Sirat Yudin.

Pelatihan ini dipimpin oleh Bapak Galuh Kartiko dan didampingi oleh tim dosen dari Polinema yang terdiri dari Bapak Ilham Saiful Fauzi, Ibu Padma Adriana Sari, Bapak Aditya Arisudhana, dan Ibu Dyah Metha Nurfitriasih, bersama dengan dua mahasiswa. Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai berbagai aspek kemasan, dari fungsi dasar hingga desain yang dapat menarik perhatian konsumen. Sesi pelatihan dimulai dengan penjelasan teori mengenai kemasan, termasuk fungsi-fungsi utamanya, seperti perlindungan produk, kemudahan distribusi, dan peran pentingnya dalam promosi. Para peserta kemudian diajak untuk menentukan kemasan yang cocok untuk produk mereka, sehingga tidak hanya melindungi tetapi juga menambah nilai estetik, fungsional, dan daya jualnya.

Bapak Aditya Arisudhana, selaku narasumber dalam pelatihan ini, menjelaskan, “Kemasan bukan hanya tentang membungkus produk. Ia berfungsi untuk mempertahankan kualitas produk, memudahkan transportasi, meningkatkan citra produk, menambah daya tarik visual, dan juga berfungsi sebagai alat promosi. Kemasan yang efektif akan membuat produk lebih menonjol dan menarik bagi konsumen.”

Selain itu, keberhasilan kegiatan ini juga tak terlepas dari pengalaman positif yang diperoleh selama pameran Dies Natalis Polinema. Pada acara tersebut, produk makanan dari Desa Tulusbesar, meskipun memiliki cita rasa yang enak, mengalami kesulitan dalam menarik minat pembeli karena kemasan yang seadanya. “Saat pameran Dies Natalis Polinema, produk kami terjual habis, tetapi itu lebih karena kualitas rasa daripada kemasan. Kami melihat bagaimana produk dengan kemasan menarik lebih cepat laku,” kata Bapak Sirat Yudin, menggarisbawahi pentingnya perbaikan kemasan untuk bersaing di pasar.

 

Peserta dan tim PPM berfoto bersama setelah kegiatan edukasi selesai dilaksanakan.

Program edukasi ini merupakan hasil dari koordinasi yang mendalam antara Tim PPM Polinema dan perangkat desa. Observasi dan wawancara dilakukan untuk memahami kebutuhan serta tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha UMKM di Desa Tulusbesar. Dengan informasi tersebut, program edukasi ini disesuaikan untuk memberikan solusi yang relevan dan praktis. Melalui kegiatan ini, diharapkan para pelaku usaha UMKM di Desa Tulusbesar tidak hanya dapat memproduksi kemasan yang melindungi produk mereka tetapi juga dapat menciptakan kemasan yang menarik dan memiliki nilai tambah. Dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang diperoleh, mereka diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk mereka di pasar lokal dan regional.

Sebagai penutup, Ibu Padma Adriana Sari selaku perwakilan Tim PPM menegaskan pentingnya keberlanjutan dan inovasi dalam kemasan produk. “Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pelaku usaha UMKM di Desa Tulusbesar. Kemasan yang baik adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya melindungi produk tetapi juga meningkatkan peluang sukses di pasar. Semoga para pelaku usaha dapat memanfaatkan pengetahuan ini untuk terus berinovasi dan berkembang.” Dengan langkah ini, Desa Tulusbesar berkomitmen untuk membawa produk lokalnya ke level berikutnya, meningkatkan daya tarik pasar, dan memperkuat posisi UMKM di industri pangan yang semakin kompetitif.