Tim PKM Politeknik Negeri Malang Memberikan Pelatihan Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Melalui Mekanisme Bank Sampah, TPST 3R, dan Pengelolaan Keuangannya Bagi Warga Desa Pulotondo, Kabupaten Tulungagung

Sampah rumah tangga seringkali menjadi masalah lingkungan yang sulit diatasi terutama di wilayah pedesaan. Sampah hanya dibuang tanpa ada pemilahan atau pemanfaatan lebih lanjut, bahkan tak jarang masyarakat yang masih membakar sampah tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi, yang tentunya dapat mengakibatkan penumpukan sampah dan pencemaran lingkungan baik tanah, air, maupun udara. Desa Pulotondo, yang berada di Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, merupakan salah satu contoh dari desa yang tidak terlepas dari permasalahan tersebut. Populasi yang terus bertambah disertai dengan peningkatan volume sampah yang tidak sebanding dengan pengelolaannya.

Bertempat di Kantor Desa Pulotondo, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, pada Rabu, 03 Juli 2024 telah diselenggarakan pelatihan ataupun sosialisasi mengenai pemanfaatan sampah rumah tangga melalui bank sampah, TPST 3R, serta pengelolaan keuangannya. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) yang diinisiasi oleh tim PPM dari Politeknik Negeri Malang Jurusan Akuntansi yang diketuai oleh Retno Widiastuti dengan anggota Dharmawan Iqbal Akbar, Farisa Nur Maula, Annisa Fatimah, Anna Isrowiyah, Zainal Abdul Haris dan dibantu dengan beberapa mahasiswa Polinema. Pelatihan ini dihadiri 11 partisipan yang berasal dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Ibu-ibu PKK dan anggota BUMDes, dengan narasumber Bapak Insan Amuda selaku pakar pada Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang.

Peserta antusias dalam menerima materi yang disampaikan oleh Insan Amuda selaku ahli pengendali dampak Lingkungan

Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang tergerak untuk mengembangkan sebuah program yang tidak hanya membantu dalam pengelolaan sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat Desa Pulotondo. Mengingat mayoritas penduduk Desa Pulotondo masih menggantungkan perekonomiannya pada sektor pertanian dan pekerjaan informal, yang seringkali ingin menambah penghasilan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan sampah rumah tangga melalui pendirian bank sampah maupun TPST 3R dan pengelolaan keuangan yang tepat, sehingga dapat meningkatkan pendapatan bagi masyarakat desa serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat dengan pengelolaan sampah yang baik.

Bank sampah merupakan suatu konsep pengumpulan sampah kering yang sudah dipilah dan juga merupakan salah satu strategi penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaannya. Warga dapat menyetor/menabung sampah kering yang sudah dipilah ke bank sampah, sampah yang ditabung akan ditimbang kemudian dihargai dengan sejumlah uang sesuai dengan berat dan jenis sampah tersebut. Layaknya bank-bank pada umumnya, para nasabah, yaitu sebutan bagi warga yang menabung juga mendapatkan buku tabungan, hanya saja yang membedakan ialah yang ditabung bukanlah uang melainkan sampah. Hasil dari pengumpulan sampah oleh warga tersebut akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke pengepul sampah.

Selain bank sampah, TPST 3R juga merupakan salah satu solusi efektif untuk menangani masalah sampah secara berkelanjutan dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Bentuk kegiatannya adalah pengelolaan sampah yang dilaksanakan sejak dari rumah tangga hingga ke tempat pengolahan sampah terpadu dalam suatu lahan atau tempat yang telah disediakan oleh Pemerintah. Melalui TPST 3R, sampah organik yang dihasilkan dari rumah tangga dapat diolah menjadi kompos yang berguna bagi pertanian dan penghijauan desa, sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat didaur ulang di bank sampah dapat dikelola lebih lanjut atau dijual ke pihak ketiga. Dalam pelaksanaan tugasnya, seluruh biaya pengelolaannya bersumber dari hasil swadaya masyarakat desa dan bantuan dari pihak lainnya yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Peserta Selesai Menerima Materi Pelatihan Bank Sampah & TPS3R & Beserta Pengelolaan Keuangannya

Melalui sosialisasi dan pendampingan, para peserta diberikan pemahaman mengenai apa itu bank sampah dan TPST 3R, diajarkan cara memilah sampah rumah tangga sesuai jenisnya, serta bagaimana sampah yang biasanya dipandang sebagai hal yang merugikan dapat memiliki nilai ekonomis dan bisa dimanfaatkan dengan adanya bank sampah. Selain aspek teknis, pelatihan ini juga menekankan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik dengan mencontohkan pengelolaan keuangan TPST 3R dari suatu desa.

Dalam kesempatan ini, Bapak Insan Amuda, narasumber dari pelatihan ini menyampaikan bahwa “Setiap penghasil sampah wajib menyelesaikan permasalahan sampahnya sendiri, hal ini sebagai bukti tanggung jawab kita terhadap sampah yang kita hasilkan.” tuturnya. Dengan mengimplementasikan program ini, Desa Pulotondo diharapkan dapat meraih beberapa manfaat baik bagi masyarakat maupun lingkungan, seperti mengurangi jumlah sampah yang dibuang sembarangan, membuat lingkungan lebih bersih sehingga mencegah terjadinya pencemaran, membuat sampah menjadi barang bernilai ekonomis, menambah penghasilan masyarakat dari hasil pemanfaatan sampah, dan dapat membuka peluang ekonomi bagi masyarakat seperti membuka lapangan pekerjaan dalam pengelolaan sampah terutama untuk Ibu-ibu rumah tangga. Selain beberapa manfaat tersebut, berpartisipasi dalam bank sampah atau TPST 3R dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai lingkungan yang sehat dan menciptakan rasa kebersamaan serta kepedulian di antara warga, sehingga memperkuat ikatan sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">html</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*